singa nomor togelnya berapa

iconplay - Dicap Lembek, Kanselir Jerman Bikin Geger Saat Bertemu Putin di Kremlin

2024-10-09 03:27:52

iconplay,paito warna sdy harian,iconplay
JPNN.com » Internasional » Eropa » Dicap Lembek, Kanselir Jerman Bikin Geger Saat Bertemu Putin di Kremlin

Dicap Lembek, Kanselir Jerman Bikin Geger Saat Bertemu Putin di Kremlin

Kamis, 17 Februari 2022 – 03:46 WIB Dicap Lembek, Kanselir Jerman Bikin Geger Saat Bertemu Putin di KremlinFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comArsip - Kanselir Jerman Olaf Scholz berpose untuk foto selama rekaman televisi pidato Tahun Baru di Berlin, Jerman, 30 Deember 2021. Foto: ANTARA/Kay Nietfeld/Pool via Reuters

jpnn.com, MOSCOW - Kanselir Jerman Olaf Scholz dituduh bersikap lunak pada Rusia dalam menanggapi krisis Ukraina. Namun, dalam kunjungannya ke Kremlin pada Selasa (15/2) dia tak hanya menentang Presiden Vladimir Putin, tapi tampaknya juga menikmati penentangan itu.

Sejumlah pakar politik sebelumnya bertanya-tanya bagaimana Scholz yang santun akan melangkah ke "sarang singa".

Scholz mulai menjabat sebagai kanselir Jerman pada Desember 2021.

Baca Juga:
  • Pejabat Prancis Bocorkan Isi Pembicaraan Macron dan Putin, Ternyata

Para pejabat Rusia diketahui sering mengejek atau berusaha mengungguli para pejabat asing yang berkunjung dalam uji keberanian yang mereka rancang.

Pada 2007, Putin membawa anjing Labrador hitamnya ke pertemuan dengan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel meski telah diketahui secara luas bahwa Merkel takut pada anjing.

Dalam kunjungan sehari ke Moskow sebagai bagian dari diplomasi untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina, Scholz secara tak terduga bersikap agresif dalam konferensi pers bersama Putin sambil mempertahankan ciri khasnya yang tenang dan terukur.

Baca Juga:
  • Xi Jinping Jamu 30 Kepala Negara di Beijing, Ada Pangeran Arab dan Vladimir Putin

Ketika Putin mengkritik NATO dengan mengatakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu telah meluncurkan perang di Eropa dengan mengebom Yugoslavia pada 1999, Scholz membalas dengan mengatakan perang itu dilakukan untuk mencegah genosida. Dia merujuk pada penganiayaan etnis Albania di Kosovo.

Putin membalas pernyataan Scholz dengan mengatakan bahwa Rusia menganggap perlakuan terhadap etnis Rusia di wilayah Donbass di Ukraina timur sebagai genosida.