singa nomor togelnya berapa

ktp168 login - Pakar Sebut Teknologi Co

2024-10-07 04:06:54

ktp168 login,istanaimpian 3,ktp168 login
JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Pakar Sebut Teknologi Co-prosessing pada Industri Semen Dapat Kurangi Konsumsi SDA

Pakar Sebut Teknologi Co-prosessing pada Industri Semen Dapat Kurangi Konsumsi SDA

Minggu, 04 Agustus 2024 – 16:49 WIB Pakar Sebut Teknologi Co-prosessing pada Industri Semen Dapat Kurangi Konsumsi SDAFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comRangkaian Exchange Programme on Waste Heat Recovery di Jakarta, pada Senin (29/7) lalu. Foto: dokumentasi UNIDO

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Grup Riset Pengelolaan Udara dan Limbah dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Puji Lestari mengatakan teknologi co-prosessing pada industri semen dapat mengurangi konsumsi sumber daya alam (SDA).

Menurut dia, co-processing limbah pada kiln semen dapat mengurangi konsumsi sumber daya alam (batu bara dan bahan alami lainnya).

“Juga mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dalam rangka program dekarbonisasi di Indonesia,” ujar Puji dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Baca Juga:
  • Industri Semen Indonesia & Tiongkok Berkolaborasi untuk Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Puji sendiri mengikuti rangkaian Exchange Programme on Waste Heat Recovery di Jakarta, pada Senin (29/7) lalu.

Acara itu merupakan prakarsa dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi dalam implementasi waste heat recovery antara Indonesia dan Tiongkok.

Dia menuturkan bahwa co-processing di kiln semen merupakan alternatif pengelolaan sampah dan limbah dengan dampak minimum terhadap polusi udara, karena proses suhu tinggi di kiln semen dapat mengurangi pembuangan dan pembakaran terbuka.

Baca Juga:
  • Optimalkan Jaringan Distribusi, SIG Perkuat Dominasi Industri Semen Nasional

Hal itu penting mengingat Indonesia termasuk salah satu negara yang menghasilkan sampah dan limbah dalam jumlah sangat besar dan berpotensi menyebabkan polusi udara yang tinggi.

”Perlu diingat bahwa setiap jenis pengelolaan limbah juga dapat berkontribusi terhadap polusi udara dan emisi gas rumah kaca,” kata dia.