singa nomor togelnya berapa

tafsir mimpi 2d 21 - Kemenangan Besar Putin Ternoda Dugaan Intimidasi Pemilih

2024-10-09 04:57:47

tafsir mimpi 2d 21,mimpi melihat mayat hidup lagi menurut islam,tafsir mimpi 2d 21
JPNN.com » Internasional » Eropa » Kemenangan Besar Putin Ternoda Dugaan Intimidasi Pemilih

Kemenangan Besar Putin Ternoda Dugaan Intimidasi Pemilih

Senin, 19 Maret 2018 – 09:16 WIB Kemenangan Besar Putin Ternoda Dugaan Intimidasi PemilihFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comVladimir Putin. Foto; AFP

jpnn.com, MOSKOW - Vladimir Putin hampir dipastikan kembali memimpin Rusia. Hasil hitung cepat menempatkannya di posisi teratas sebagai pemenang pemilihan umum presiden yang berlangsung kemarin, Minggu (18/3).  Sayang, kesuksesan besar itu ternoda berbagai dugaan kecurangan.

Tak tanggung-tanggung, dukungan untuk calon presiden incumbent itu diperkirakan mencapai 70 persen. Jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tujuh kandidat lainnya.

Putin memang bisa menang dengan mudah. Pemimpin oposisi yang paling layak menantangnya, Alexei Navalny, tidak diperbolehkan ikut dalam pilpres.

Baca Juga:
  • Makin Panas, Putin Lancarkan Aksi Anti-Inggris Jelang Pemilu

Oposisi sempat menyerukan aksi boikot. Namun, seruan tersebut, tampaknya, tak diikuti banyak orang.

Kandidat lain yang maju untuk melawan Putin tak terlalu memiliki massa pendukung. Jika polling itu benar, dia bisa dengan mudah menjadi penguasa Rusia untuk kali keempat.

Beredar kabar bahwa ada tekanan agar penduduk berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS). Tidak adanya Navalny memang meredupkan antusiasme untuk memberikan suara.

Baca Juga:
  • Diplomat Diusir, Rusia Bersumpah Balas Dendam

Para pendukung Putin bahkan enggan mendatangi TPS karena hasil pemilu seakan-akan sudah bisa dipastikan.

Putin mungkin saja menang mudah, tapi jika angka kehadiran penduduk rendah, itu bisa menjadi noda bagi kemenangannya. Sebab, artinya, hanya sedikit orang yang mendukung mantan mata-mata KGB tersebut.