singa nomor togelnya berapa

gebyar 138 - Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi

2024-10-06 21:08:56

gebyar 138,simbol scatter mahjong,gebyar 138
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi

Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi

Selasa, 04 Juni 2024 – 22:59 WIB Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa PandemiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAnggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berhasil meraih gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berhasil meraih gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta.

Politikus Partai Golkar itu meraih titel doktor setelah mempertahankan disertasinya ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19’ dengan yudisium cum laude.

Sidang terbuka atas disertasi Misbakhun digelar di Gedung S Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FB) Usakti di Jakarta Barat, Selasa (4/6) siang.

Baca Juga:
  • Berlari dalam Suhu Dingin, Misbakhun Berhasil Mencapai Finis London Marathon 2024

Bertindak sebagai promotor bagi Misbakhun ialah Prof. Muhammad Zilal Hamzah, Prof Muliaman D Hadad (co-promotor I), dan Prof. Dr. Eleonora Sofilda (co-promotor II). Adapun tim pengujinya diketuai Dekan FB Usakti Prof. Dr. Yolanda Masnita Siagian.

Sebagai promovendus, Misbakhun mengawali paparannya dengan menguraikan pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) yang menjadi bencana berskala global.

Efek pandemi itu tidak hanya pada kesehatan masyarakat, tetapi juga perekonomian.

Baca Juga:
  • Misbakhun: Membuktikan Kecurangan Pemilu tak Bisa Pakai Opini

Menurut Misbakhun, pemerintah menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu mengatakan PEN memerlukan integrasi kebijakan fiskal dan moneter.