singa nomor togelnya berapa

guatoto - Analogi Gus Yahya Soal PKB: Mobil Rusak yang Harus Ditarik dari Pasaran

2024-10-06 11:39:31

guatoto,agen69 zeus,guatoto
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Analogi Gus Yahya Soal PKB: Mobil Rusak yang Harus Ditarik dari Pasaran

Analogi Gus Yahya Soal PKB: Mobil Rusak yang Harus Ditarik dari Pasaran

Sabtu, 03 Agustus 2024 – 21:29 WIB Analogi Gus Yahya Soal PKB: Mobil Rusak yang Harus Ditarik dari PasaranFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKetua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat pelantikan PWNU Jateng di Unissula Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkapkan analogi mobil rusak untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Yahya begitu dia karib disapa menganalogikan PKB sebagai mobil produk Toyota yang harus ditarik dari peredaran untuk diperbaiki karena mengalami kesalahan sistem.

Hal itu diungkapkan Gus Yahya seusai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Sabtu (3/8).

Baca Juga:
  • PBNU Ibarat Pabrik, PKB Jadi Mobil, Jika Ditemukan Masalah, Ya Harus Ditarik

"Kemarin ada Toyota memproduksi mobil, sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, akhirnya ditarik kembali mobilnya untuk diperbaiki sistemnya," katanya.

Dalam sambutannya di hadapan ratusan kader PWNU Jateng, Gus Yahya menegaskan bahwa posisi NU harus di atas negara, bukan di bawah partai. Ungkapan itu merupakan pesan dari Mustasyar PBNU Ahmad Mustofa Bisri.

"Saya dan teman-teman PBNU sowan mustasyar KH Mustofa Bisri, mohon pesan, wasiat beliau kepada kami, dan beliau mengatakan NU harus berada di atas negara," kata Gus Yahya.

Baca Juga:
  • PBNU: Pansus Terus Bekerja, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Akan Diperiksa

Dia bilang bahwa pesan Gus Mus itu dapat diartikan bahwa NU harus menundukkan kepentingannya. Termasuk mengatasi berbagai macam kepentingan parsial yang ada di Indonesia.

Menurutnya, pesan Gus Mus akan membawa NU mampu untuk terus berkontribisi menyangga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).