singa nomor togelnya berapa

erek ikan gabus - Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan

2024-10-06 14:51:33

erek ikan gabus,erek erek binatang lengkap,erek ikan gabus
JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan

Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan

Sabtu, 11 Mei 2024 – 13:57 WIB Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 TahunanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPakar Pertahanan dan Pangan Dina Hidayana mengingatkan presiden terpilih untuk tidak lagi menunda prioritas pada hal fundamental, yakni sektor pangan. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Pertahanan dan Pangan Dina Hidayana mengingatkan presiden terpilih untuk tidak lagi menunda prioritas pada hal fundamental, yakni sektor pangan.

Menurut Dina, perlu pemerintahan mendatang perlu segera berkonsentrasi penuh dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.

Hal tersebut tidak bisa sekedar dijadikan retorika, mengingat pangan yang dikonsumsi manusia, tidak seluruhnya ada tersedia gratis di alam.

Baca Juga:
  • Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan

"Sebagian besarnya harus diproduksi atau dibudidaya dan itu memerlukan waktu yang tidak singkat, sementara jumlah manusia terus bertambah eksponensial, ujar" Dina dalam keterangannya seusai memimpin Rapat Pleno Pengurus Ikatan Alumni Pertanian (IKATANI) beberapa waktu yang lalu.

Dina menjelaskan bahwa ketersediaan bahan baku pangan, baik itu unsur hewani maupun nabati tidak bisa instan. 

Beberapa jenis Ikan air tawar misalnya membutuhkan kisaran waktu 2-9 bulan untuk budidaya, ayam kampung bisa sampai tiga bulan, Padi minimal dua bulan, kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe berusia 2-3 bulan, begitu pula jenis sayuran dan buah-buahan yang variatif masa panennya, seluruhnya memerlukan proses dan waktu.

Baca Juga:
  • Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei

Lebih lanjut, Dina Hidayana menegaskan pentingnya manajemen yang berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengatasi problematika gurita pangan Indonesia, baik dalam kondisi damai maupun untuk cadangan antisipasi perang dunia ketiga. 

Persoalan ketersediaan, kontinuitas, kualitas dan daya beli masyarakat terhadap pangan perlu skema yang terkonsep secara integral, tidak bisa parsial. Inilah salah satu fungsi Presiden nantinya dalam mengharmonisasikan lintas sektor sehingga seluruh kementerian/lembaga bergerak untuk tujuan yang sejalan.