singa nomor togelnya berapa

mimpi ketinggalan bis - Makin Ruwet, Brexit Berubah Jadi Brexitanic

2024-10-08 17:53:54

mimpi ketinggalan bis,raja787 server thailand,mimpi ketinggalan bis
JPNN.com » Internasional » Eropa » Makin Ruwet, Brexit Berubah Jadi Brexitanic

Makin Ruwet, Brexit Berubah Jadi Brexitanic

Kamis, 04 April 2019 – 02:13 WIB Makin Ruwet, Brexit Berubah Jadi BrexitanicFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWarga pro-Uni Eropa saat aksi demonstrasi menuntut referendum ulang Brexit di London, Foto: Reuters

jpnn.com, LONDON - Sidang pada awal April di Istana Westminster, Inggris, berjalan penuh warna. Di luar ruang sidang Majelis Rendah, belasan orang melucuti pakaian untuk memprotes parlemen terkait Brexitanic. Kata tersebut adalah gabungan dari British-exit-Titanic. Itu merujuk kepada kapal Titanic, kebanggaan Inggris pada masa silam, yang akhirnya tenggelam.

Dalam ruang sidang, banyak ekspresi kalut dari para legislator. ''Saya tidak bisa lagi menjadi anggota partai ini (Partai Konservatif, Red),'' ujar Nick Boles, salah seorang legislator, menurut AFP. Malam itu, Senin (1/4) suara Boles bergetar.

Dia merasa dikhianati rekan satu partai sendiri. Pasalnya, proposalnya, Common Market 2.0, gagal lolos. Mosi tersebut ingin meniru Norwegia sebagai negara non-Uni Eropa, namun tetap bergabung dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa.

Baca Juga:
  • Tiga Kali Gagal, May Ajukan Proposal Brexit Lagi

Yang lebih menyakitkan Boles, di antara 282 suara yang menolak proposalnya, 228 suara datang dari anggota Konservatif. ''Saya sudah memberikan segalanya untuk mencari kompromi. Tetapi, saya gagal karena partai saya menolak kompromi itu,'' ucapnya.

Tak lama setelah itu dia mengambil dokumennya dan keluar ruangan. Sebagian anggota dewan berseru-seru. ''Jangan pergi, Nick!'' Sedangkan yang lain memberikan aplaus.

Emosi Boles mungkin serupa dengan sebagian anggota Majelis Rendah dewasa ini. Tak ada kompromi yang ditemukan terkait pelaksanaan Brexit. Pekan lalu mereka menguji delapan proposal alternatif selain milik Perdana Menteri Inggris Theresa May. Hasilnya, semua ditolak.

Baca Juga:
  • WNI di Inggris Goyang Jokowi Gaspol

BACA JUGA: Tiga Kali Gagal, May Ajukan Proposal Brexit Lagi

Senin lalu proposal itu dirampingkan hanya menjadi empat. Namun, tetap tak ada yang lolos. Yang paling ''lumayan'' adalah proposal yang diajukan veteran Konservatif Kenneth Clarke. Usul untuk menetapkan serikat bea cukai antardua kubu tersebut kalah dengan selisih hanya tiga suara.