singa nomor togelnya berapa

skor bundesliga 2 - Semester I 2024, Volume Penjualan Domestik PT Indocement Tunggal Prakarsa Naik

2024-10-07 03:59:54

skor bundesliga 2,erek hakim,skor bundesliga 2
JPNN.com » Ekonomi » Industri » Semester I 2024, Volume Penjualan Domestik PT Indocement Tunggal Prakarsa Naik

Semester I 2024, Volume Penjualan Domestik PT Indocement Tunggal Prakarsa Naik

Selasa, 06 Agustus 2024 – 11:45 WIB Semester I 2024, Volume Penjualan Domestik PT Indocement Tunggal Prakarsa NaikFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement). Foto dok Indocement

jpnn.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan volume penjualan (semen dan clinker) secara keseluruhan sebesar 9.032 ribu ton pada H1 2024, lebih tinggi +672 ribu ton atau +8,0% dibandingkan H1 tahun lalu.

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya menjelaskan secara keseluruhan volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 8.869 ribu ton, lebih tinggi +808 ribu ton atau +10,0% terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan.

Hal ini mengakibatkan pangsa pasar domestik (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,4% dengan Jawa 37,7% dan luar Jawa 20,5%.

Baca Juga:
  • Sinergikan ESG & IFC, ISSF Gelar Pelatihan ke PT Indocement Citereup Bogor

Secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 163 ribu ton. Pendapatan Neto Perseroan sebesar Rp8.124,7 miliar, naik +1,9%.

Terjadi peningkatan signifikan pada komposisi produk semen curah dari 25,4% pada H1 tahun lalu menjadi 30,6% pada H1 2024 dampak dari peningkatan pasokan ke ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur lainnya.

Volume fighting brand yang lebih tinggi juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan.

Baca Juga:
  • MSG Aman Dikonsumsi dalam Jumlah yang Wajar

Beban pokok pendapatan meningkat menjadi -Rp5.826,4 miliar, lebih tinggi +5,2% menyusul volume penjualan yang lebih tinggi.

Hal ini menghasilkan margin Laba Bruto sebesar 28,3% untuk H1 2024. Beban Usaha yang lebih tinggi sebesar +8,8% menjadi -Rp1.735,0 miliar berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya lainnya dari perluasan operasi (Grobogan).