Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/6) pagi. Dalam kunjungan itu, Jokowi melakukan pengecekan program pompanisasi air Sungai Dengkeng di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo.

Program tersebut merupakan inisiasi dari Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi padi di wilayah Klaten. Jokowi juga sempat berbincang langsung dengan para petani.

Jokowi turut didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, dan Bupati Klaten Sri Mulyani mengecek pompa di tepi sungai Dengkeng.

Hal ini selaras dengan upaya pengendalian inflasi nasional yang disampaikan Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Jumat (14/6). Jokowi mengatakan pengendalian inflasi ini sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap kepala daerah.

Dalam rakornas tersebut, turut dibahas ancaman krisis pangan hingga kelaparan pada 2050 dalam skala dunia, jika tidak dilakukan langkah antisipasi sejak sekarang. Tak kurang dari 50 juta petani pun diperkirakan akan kekurangan pangan karena potensi kekeringan.

Mentan Amran menyampaikan wilayah Indonesia sedang mengalami fase perubahan iklim ekstrim dan kekeringan yang terjadi secara merata. Pompanisasi dinilai sebagai solusi awal untuk meningkatkan dan mempercepat produksi gabah.

"Ini merupakan solusi tercepat agar indeks tanam (padi) kita meningkat. Yang tadinya 1 kali bisa menjadi 2 kali, yang 2 kali menjadi tiga kali," tutur Amran saat mendampingi Presiden.

Di Jawa Tengah, kataAmran, terdapat potensi lahan tanam padi seluas 267 ribu hektar. "Kalau IP-nya (indeks planting; indeks tanam) dinaikkan 1-1,5 kali, potensinya bisa meningkat hampir dua kali lipat," katanya.

Foto: Arsip Pemkab Klaten.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani yang turut mendampingi kunjungan rombongan Jokowi menerangkan program pompanisasi tersebar di 65 titik di wilayah Klaten. Menurutnya program tersebut membantu petani Klaten untuk memaksimalkan potensi produksi padi.

"Presiden juga memberikan semangat kepada para petani untuk terus meningkatkan produksi padi," ungkapnya.