singa nomor togelnya berapa

vegastogel wap - Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT

2024-10-06 09:40:54

vegastogel wap,sekor indonesia vs thailand,vegastogel wap
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT

Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT

Kamis, 02 Mei 2024 – 06:39 WIB Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRTFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWakil Ketua MPR estari Moerdijat mengungkapkan proses pembahasan dan pengesahan RUU PPRT yang tersendat di parlemen selama 19 tahun itu saat ini masih terhenti di pimpinan DPR. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan peringatan Hari Buruh harus menjadi momentum untuk para pemangku kepentingan meningkatkan komitmen untuk menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

Menurut Lestari, setiap 1 Mei memang ditetapkan sebagai hari para pekerja, tetapi para pemangku kepentingan harus ingat ada kelompok pekerja yang belum terlindungi oleh undang-undang atau aturan yang ada, yaitu para pekerja rumah tangga.

"Komitmen untuk melindungi pekerja rumah tangga harus direalisasikan," tegas Lestari Moerdijat.

Baca Juga:
  • Sekjen Kemnaker Optimistis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT

Dia mengungkapkan proses pembahasan dan pengesahan RUU PPRT yang tersendat di parlemen selama 19 tahun itu saat ini masih terhenti di pimpinan dewan.

Padahal, masa kerja DPR RI periode 2019-2024 enam bulan lagi akan berakhir.

Sejumlah pasal yang ditujukan untuk melindungi para pekerja rumah tangga sangat diharapkan bisa mulai berlaku bila UU PPRT segera disahkan.

Baca Juga:
  • Aliansi PRT dan Buruh Perempuan Gelar Aksi Mayday dari Bundaran HI ke Patung Kuda, Nih Tuntutannya

Dia menegaskan pengesahan RUU PPRT sangat mendesak dilakukan agar para pekerja di ranah domestik yang didominasi perempuan, memiliki aturan perlindungan yang memadai.

"Karena saat ini para pekerja rumah tangga yang mayoritas perempuan itu, rawan terhadap perlakuan diskriminasi, standar upah, kekerasan, hingga pelecehan di lingkungan kerjanya," terangnya.