singa nomor togelnya berapa

daytrans jatiwaringin - Turki Kirim Pasukan, Jerman Upayakan Perdamaian di Libya

2024-10-08 18:15:05

daytrans jatiwaringin,link kingdomtoto,daytrans jatiwaringin
JPNN.com » Internasional » Eropa » Turki Kirim Pasukan, Jerman Upayakan Perdamaian di Libya

Turki Kirim Pasukan, Jerman Upayakan Perdamaian di Libya

Senin, 13 Januari 2020 – 08:47 WIB Turki Kirim Pasukan, Jerman Upayakan Perdamaian di LibyaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKanselir Jerman Angela Merkel. Foto: AFP

jpnn.com, BERLIN - Jerman akan menjadi mediator dalam proses perdamaian antara dua kubu yang bertikai di Libya. Rencana ini muncul setelah Turki berencana mengirimkan pasukan ke negara Afrika utara tersebut.

Kanselir Angela Merkel mengatakan, nantinya Jerman akan membuat pertemuan di Berlin. Namun belum diketahui kapan pertemuan tersebut akan diadakan.

Pertemuan itu nantinya akan dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dihadiri oleh pihak-pihak yang bertikai.

Baca Juga:
  • Erdogan Klaim Pengiriman Pasukan ke Libya demi Kemanusiaan

"Kami berharap upaya bersama oleh Rusia dan Turki akan mengarah pada kesuksesan. Kami akan segera mengirimkan undangan untuk konferensi di Berlin," ujar Merkel pada konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Sabtu (11/1).

Menurut Merkel, pertemuan itu bertujuan untuk menjadikan Libya sebagai negara berdaulat dan damai mengingat saat ini terjadi konflik saudara antara Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), Fayez al Serraj dan pemimpin militer Khalifa Haftar.

Rencana Merkel ini pun didukung Rusia yang baru-baru bersama Turki mendorong gencatan senjata. Presiden Rusia, Vladimir Putin bahkan mengatakan itu adalah ide yang tepat waktu bagi Libya untuk mengakhiri konflik.

Baca Juga:
  • Jelang Kedatangan Pasukan Turki, Akademi Militer Libya Hancur Dibom
  • Dapat Lampu Hijau, Erdogan Bersiap Luncurkan Operasi Militer di Libya

Bukan hanya Putin, al Serraj yang kepemimpinannya diakui secara internasional juga menyambut inisiatif tersebut.

"Syaratnya adalah penarikan dari pihak penyerang, yang tampaknya tidak mau melakukan itu," kata al Serraj setelah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte di Roma, Sabtu lalu (11/1). (rmol/jpnn)