singa nomor togelnya berapa

gerai axis terdekat bandung - Politikus Partai Penguasa Diteror Penolak Vaksin, Ada yang Rumahnya Dibakar

2024-10-08 19:36:10

gerai axis terdekat bandung,tes of olympus slot,gerai axis terdekat bandung
JPNN.com » Internasional » Eropa » Politikus Partai Penguasa Diteror Penolak Vaksin, Ada yang Rumahnya Dibakar

Politikus Partai Penguasa Diteror Penolak Vaksin, Ada yang Rumahnya Dibakar

Jumat, 31 Desember 2021 – 01:59 WIB Politikus Partai Penguasa Diteror Penolak Vaksin, Ada yang Rumahnya DibakarFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPolisi anti kerusuhan menahan pengunjuk rasa, saat terjadi demo di Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes

jpnn.com, PARIS - Garasi milik anggota parlemen partai yang berkuasa di Prancis dibakar dan tembok sampingnya dicoret dengan grafiti oleh orang-orang yang diduga merupakan pengunjuk rasa anti-vaksinasi.

Aksi itu dilakukan setelah Pemerintah Prancis bersiap untuk memperketat undang-undang terkait suntikan vaksin COVID-19 di tengah melonjaknya jumlah infeksi.

Di Chambly, Paris utara, kediaman Pascal Boris--anggota parlemen untuk partai LREM (La République En Marche!) kubu Emmanuel Macron--menjadi sasaran pada Selasa malam hingga Rabu.

Baca Juga:
  • Demi Pemilu, Donald Trump Tolak Standar Ketat untuk Vaksin COVID-19

Mobil berikut garasinya dibakar dan kata-kata “Vote No” (memilih untuk tidak divaksin) dicoretkan di dinding yang mengelilingi rumahnya.

"Tindakan kriminal berbentuk intimidasi seperti itu tidak diterima dalam demokrasi,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin dalam cuitannya di Twitter.

Dia menambahkan polisi sudah memulai investigasi.

Baca Juga:
  • ASN dan Honorer Tikep yang Tolak Vaksin Bakal Diberi Sanksi Tegas

Kata-kata serupa juga dicoretkan di dinding kantor anggota parlemen partai LREM Carole Bureau-Bonnard di Noyon, lebih utara lagi dari Paris dalam beberapa pekan baru-baru ini.

“Ini mengkhawatirkan bahwa beberapa orang menyebut langkah-langkah untuk melawan epidemi membuat Prancis terlihat seperti diktator. Mereka harus pergi dan melihat di beberapa negara lain dan berpikir tentang situasi di rumah sakit di mana sebagian besar pasien COVID belum divaksin,” kata Darmanin.