singa nomor togelnya berapa

erek udang - Memahami Polemik Istana Garuda di IKN, Sebuah Karya Ilegal? (I)

2024-10-07 13:18:57

erek udang,filosofi angka,erek udang

PESTA HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 yang digelar di Istana Negara, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN), berlangsung meriah, lancar dan sukses.

Publikasi yang masif tentang demonstrasi "kemegahan" Istana Negara dan Istana Garuda menjadi santapan warganet untuk diperbincangkan dan kemudian diperdebatkan dengan persepsi dan interpretasi masing-masing.

Sejumlah platofrm media sosial pun riuh rendah, hiruk pikuk, dan panas dengan beragam argumentasi sesuai pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki warganet.

Arsitektur Istana Garuda dan Istana Negara adalah satu isu yang paling hot diperdebatkan baik debat kusir maupun ala-ala akademis.

Baca juga: Basuki Bantah Istana Garuda di IKN Seperti Peninggalan Kolonial

Dua bangunan ini dianggap sebagai bangunan hantu, dan gedung siluman vilain menyeramkan di latar belakang dan pilar-pilar yang melambangkan diktatorian, dan intimidatif di latar depan.

Bentuk dominan menyerupai Garuda yang dibuat oleh seniman patung ulung Nyoman Nuarta inilah yang menuai banyak komentar dan kritik.

Terlepas dari beragam komentar sinis dan yang juga memuji, bagian terpenting dalam perdebatan ini adalah dua istana tersebut digagas oleh seorang pematung yang celakanya disebut sejumlah media arus utama (karena keterbatasan pengetahuan penulis dan editornya?) sebagai arsitek.

Mari kita telaah secara seksama.

Kontroversi pertama adalah tentang etika profesi. Hal ini mencuat karena konteks arsitek bukan hanya kata benda dalam kalimat atau artikel, tetapi juga menunjukkan jenjang profesionalisme dalam profesi arsitektur.

Nyoman Nuarta mengatakan ia didukung tim ahli arsitek dan banyak pakar meski tidak menampik bahwa ia adalah perancang utamanya.

Sejumlah media arus utama juga menempatkan Nyoman Nuarta sebagai arsitek atas karya Istana Garuda dan Istana Negara di IKN.

Mengenyampingkan hal ini, Nyoman Nuarta tidak diragukan kejeniusannya sebagai pematung andal dengan karya-karya monumental di Indonesia. Dia bahkan mendapatkan pengakuan dan anugerah internasional.

Namun sebagai arsitek, nanti dulu. Tahbis arsitek hanya disematkan pada mereka yang memenuhi syarat untuk melakukan praktik arsitektur sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.

Beleid ini menjelaskan bahwa arsitek adalah seseorang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan praktik arsitektur dan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA).

Baca juga: Kawasan Istana IKN Beres Dibangun, Siap Gelar Upacara Kemerdekaan

Subyek arsitek dan rekam jejaknya perlu tercatat di Dewan Arsitek Indonesia (DAI) yang membantu pemerintah dalam penyelenggaraan keprofesian arsitek.